ingin rasanya aku bercerita
tentang indahnya surya kencana
matahari yang bersinar cerah di singgasananya
semilir angin menggoyangkan rerumputan
cuaca dingin menusuk tulang belakang
tidak mengurangi semangat kaki dan pundak yang membawa beban
aku suka tantangan
Gunung gede merupakan tujuan saya mendaki gunung kali ini, selain jarak yang dekat dengan Jakarta, selain itu memang sekarang sangat sulit mencari waktu untuk mendaki gunung tidak seperti waktu dulu kuliah. Sekitar jam 9 malam saya sudah berkumpul di tempat kos teman saya, monop yang telah ditemani dwita. Kami bersiap-siap sebentar, melakukan cek barang dan kemudian berlanjut menuju pasar rebo untuk menemui teman kami yang lain, mba prita dan sigit. Di pasar rebo, kami bertemu mba prita dan langsung bergegas menuju rumahnya yang memang akhirnya diputuskan kami tidak jadi untuk langsung menuju gede karena faktor x yang terlalu banyak.
Esok harinya, jam 7 kami berangkat menuju kampung rambutan, diisi dengan kepanikan hilang tiket yang ternyata tidak sengaja ter packing oleh saya sendiri, ditambah dengan kondisi badan yang selalu ingin setoran di kamar mandi, tetapi tidak menyurutkan sama sekali semangat untuk mendaki gunung gede.
Perjalanan menuju cipanas cukup lancar hingga di pertigaan pasar cipanas yang kami lanjutkan dengan sewa angkot menuju titik terdekat terakhir dengan pos GPO (Gede Pangarango Operation). Administrasi adalah hal yang harus kami selesaikan terlebih dahulu, pemeriksaan-pemeriksaan terhadap barang terlarang seperti sabun, odol, pisau, maupun perlengkapan-perlengkapan wajib seperti sepatu dll. Karena beberapa teman kami tidak menggunakan sepatu, mereka harus membuat surat pernyataan dan membeli materai, jadi lain kali bagi anda-anda semua yang hendak mendaki gunung gede, diharapkan menggunakan sepatu agar tidak terganjal peraturan yang cukup ketat di gunung gede.
Pendakian dimulai menuju pintu rimba gunung gede, jalur sudah terlihat jelas dan berbentuk tangga untuk menuju pintu rimba dan menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Kondisi jalur masih santai dan tidak terlalu parah sehingga kami masih penuh canda tawa mendakinya. Pos-pos yang saya ingat sebagai berikut :
- Legok leunca (1900 mdpl) -> jalur masih santai dan sekitar 1 jam
- Buntut lutung (2250 mdpl) -> jalur masih santai dan sekitar 1 jam
- Lawing saketeng (2500 mdpl) -> jalur mulai tidak santai dan sekitar 1 jam
- Simpang maleber (2600 mdpl) -> jalur menanjak dan sekitar 1 jam
Dari simpang maleber dilanjutkan menuju surya kencana timur yang menghabiskan waktu sekitar 1 jam dilanjut surya kencana barat karena memang rencana tim yang memutuskan untuk camp di surya kencana barat yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan surya kencana timur.
Kami sampai di surya kencana sore hari jam 6 dan udara ketika itu sangat dingin, udara yang membuat kami hanya terdiam dan sangat berat rasanya untuk membuat camp dengan cuaca seperti itu. Setelah camp telah didirikan, kami semua masak makan malam dan beristirahat karena ingin melakukan summit attack sunrise esok harinya.
Paginya, udara masih terasa dingin, tetapi jiwa yang sangat bernafsu ingin merasakan sunrise benar-benar menolong sehingga rasa dingin dapat sedikit teratasi. Kami membuat bandrek terlebih dahulu sebagai konsumsi di puncak nanti dan mulai kembali mengganti baju tidur dengan baju lapangan.
Dari camp kami di surya kencana timur, perjalanan menuju puncak tidak terlalu lama, sekitar 1 jam santai sudah bisa merasakan dinginnya puncak gede dan bau belerang yang sudah tidak terlalu menyengat. Saya, monop dan dwita sampai duluan di puncak dan berfoto-foto terlebih dahulu sembari menunggu mba prita dan sigit yang berjalan santai dan menikmati pemandangan di belakang. Setelah semua berkumpul, kurang rasanya kalau kami tidak mengambil foto bersama di puncak triangulasi gede yang menjadi tujuan kami. Setelah puas berfoto-foto, kami turun kemnbali ke camp, makan pagi dan bersantai hingga jam 10. Setelah puas bersantai, kami akhirnya membereskan barang-barang dan melakukan packing barang. Perjalanan turun sebenarnya cepat, hanya salah satu diantara tim mengalami sakit kaki yang cukup parah, sehingga kami turun dengan santai sembari menikmati hutan yang memang jarang kami singgahi.
Secara keseluruhan, untuk mendaki puncak gede cukup hari sabtu – minggu dengan berjalan santai & beban berat, tetapi memang dari pos lawang saketeng hingga surya kencana, jalur memang sudah menanjak parah dan dibutuhkan fisik yang perlu dilatih agar tidak keram. Perjalanan gede sekarang ini cukup memuaskan hasrat saya, selain karena saya belum pernah, saya memang ingin menghilangkan kepenatan dari sibuknya kerja dan kebutuhan akan penglaman baru. Terima kasih tim, dan terima kasih ALLAH SWT yang telah memberikan keindahan di bumi ini yang salah satunya disimpan pada puncak gunung gede. Salam 2958 mdpl.
Marifnst, 12-12-2012
Leave a Reply