Abu bakar ash-shiddiq berkata: ada delapan perkara yang merupakan perhiasan bagi delapan perkara yang lain:
- memelihara diri sendiri dari meminta-minta merupakan perhiasan bagi kefakiran
- bersyukur merupakan perhiasan bagi nikmat yang diberikan ALLAH SWT
- sabar merupakan perhiasan bagi musibah
- tawadhu diri merupakan perhiasan bagi kemuliaan
- santun merupakan perhiasan bagi ilmu
- rendah hati merupakan perhiasan bagi pelajar
- tidak mengingat-ingat pemberian merupakan perhiasan bagi kebaikan
- khusyu’ merupakan perhiasan bagi shalat
dari beberapa poin diatas akan saya coba telaah dan mengambil kesimpulan dalam realita kehidupan yang terjadi dalam keseharian seorang muslim.
Banyak manusia sekarang yang sebenarnya secara fisik masih mampu dalam mencari nafkah untuk kehidupannya sehari-hari, tetapi, sayangnya dari mereka telah banyak yang lebih memilih jalan hidup hina yaitu meminta-minta kepada orang lain bahkan sengaja berprofesi menjadi pengemis. Lebih parahnya, banyak dari pengemis yang menyewa bayi maupun anak kecil untuk menarik simpati masyarakat sehingga lebih mudah memberikan uang. Inilah mengapa pemeliharaan diri dari meminta-minta dijadikan salah satu perhiasan dalam salah satu perkara yang disebutkan abu bakar, karena ketika seseorang masih mampu menggunakan kedua tangan dan kaki dalam mencari nafkah, tetapi tidak menggunakannya dengan baik merupakan salah satu bentuk tindakan kurangnya rasa bersyukur manusia terhadap penciptanya yang telah memberikan bentuk fisik dalam bentuk sempurna.
Kemudian masalah sikap rendah diri, salah satu sifat buruk manusia yang sulit ditahan adalah sombong. Banyak manusia yang langsung merasa tinggi karena merasa lebih pintar dari orang sekelilingnya. Padahal, sifat sombong tersebut dapat membawa manusia kedalam jurang kehancuran dan dapat membutakan mata hatinya sehingga orang tersebut tidak mau lagi melihat sekelilingnya dan hanya peduli dengan dirinya sendiri. Dan poin penting yang harus diingat untuk orang2 yang sombong adalah “semua ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini milik ALLAH SWT dan hanya sedikit yang diberikan-NYA”, oleh karena itu, untuk apa manusia berlaku sombong atas titipan dari pencipta dan apa yang tidak dimilikinya!.
Oleh karena itu, marilah kita sebagai ciptaan dari-NYA, kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hanya milik ALLAH semata, dan akan datang hari dimana semuanya akan kembali kepada-Nya.
{sumber perkataan abu bakar ash-shiddiq dikutip dari majalah tarbawi}
thx, 12-10-2009
Leave a Reply