Hidup itu pilihan

“hidup itu pilihan”, merupakan salah satu slogan atau pernyataan yang sering terdengar didalam kehidupan kita. Kebetulan penulis hari ini tampaknya perlu membuat tulisan berkaitan dengan masalah pilihan hidup, karena memang kebetulan penulis sedang berada diantara 2 pilihan yang sulit dan diharuskan memilih. Masalah yang sedang dialami sekarang adalah terkait masalah pekerjaan, teken kontrak bahasa kerennya. Kebetulan penulis ketika membuat tulisan ini masih dalam kontrak kerja dengan perusahaan a dan akan habis masa kontraknya. Penulis sendiri sudah mencari pengganti dengan mengirim CV ke sana kemari hingga mendapat kesempatan bergabung dengan perusahaan b dan tinggal melakukan teken kontrak.

Yang menjadi permasalahan disini adalah sebelumnya penulis telah mencari informasi terkait pekerjaan maupun segala informasi baik itu tentang perusahaan, salary, lingkungan kerja dan sampai yang tidak penting pun ditelusuri. Menurut kabar dari teman, kerja di perusahaan b termasuk “berdarah-darah”, yang dimaksud mungkin pressure atasan yang tinggi.

Memang kalau dibandingkan dengan perusahaan a, perusahaan b mungkin sedikit lebih baik menurut beberapa orang, tetapi, perusahaan a mempunyai kelebihan dari segi kenyamanan, baik dari segi lokasi, pressure atasan hingga ada beberapa fasilitas yang cukup unik untuk level perusahaan.

Intinya, tulisan ini dibuat untuk mengingatkan penulis akan tujuannya dulu, “pengalaman”, mungkin ketika penulis berpindah ke perusahaan b, ternyata memang perusahaan a lebih baik maupun lebih enak dari perusahaan b. Tapi, hidup itu pilihan, ketika kita sudah memilih, maka tanggungjawab kitalah untuk tetap istiqomah terhadap apa yang sudah kita pilih dan kita hanya perlu terus berdoa dan berusaha untuk sabar menjalani pilihan tersebut. Selain itu, hidup akan terasa lebih indah ketika kita keluar dari zona aman dan mencari lingkungan dan pengalaman yang baru.

“Keluarlah dari zona aman anda”