jangan salah niat

Dari amirul mukminin, umar bin khattab r.a., ia berkata, “aku mendengar Rasulullah saw bersabda,”sesugguhnya amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada ALLAH dan rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena ALLAH dan rasulullah. Barangsiapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Dari hadits diatas, semoga anda termasuk orang yang mampu mengkaji makna dari hadits tersebut, karena akan berakibat fatal apabila anda hanya mengambil kesimpulan tanpa mengkaji lebih lanjut tentang hadits ini.

Mari kita coba renungi, sesuai dengan hadits tersebut berarti bila kita berniat hijrah untuk melakukan kejahatan, maka kita akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan kejahatan tersebut. Seandainya, saudara berhijrah demi memuaskan nafsu, apakah dari hijrah tersebut nafsu saudara akan dipenuhi oleh tuhan?. Jawaban dari saya kemungkinan besar iya. Tetapi, yang harus diperhatikan sekarang adalah niat dan proses memuaskan nafsu tersebut, apakah sesuai dengan syariat agama?, ataukah tidak sama sekali?.

Dari proses itulah jenis buah yang akan didapat bisa diprediksi, apakah mendapatkan jenis buah yang baik atau buah yang buruk. Dan dari sinilah saudara akan mendapatkan ganjaran dari perbuatan saudara. Apabila menggunakan cara yang baik, hasil yang didapat pastinya membuat saudara merasa lebih baik dan membahagiakan, dan hasil tersebut dapat pula memperburuk keadaan dan merugikan diri sendiri bahkan orang lain apabila didapat dari jalan yang buruk.

Jika anda termasuk orang yang sering berbuat baik dan menggunakan jalan yang benar, tetapi hasil yang didapat malah merugikan maupun tidak memuaskan, harap diingat kembali dan mengintrospeksi diri, “seberapa besarkah, seberapa ikhlaskah, seberapa sabarkah saudara dalam melakukan perbuatan baik tersebut”. Mungkin menurut saudara besar, tetapi hal tersebut adalah hal yang kecil dihadapan tuhan. Mungkin saudara ikhlas, tetapi pernah ada perasaan riya maupun rasa sombong walaupun sedikit. Mungkin saudara sabar, tetapi pernah mengeluh maupun berkata kurang enak yang mengakibatkan berkurangnya pahala kebaikan dari perbuatan tersebut.

Inilah indahnya islam, menginginkan semua umatnya untuk berbuat kebaikan, tidak hanya dari perbuatan tetapi juga dari niatnya, sehingga perbuatan tersebut akan tertanam didalam jiwa yang bisa memberikan ketentraman hati dan memberikan manfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

“sempurnakanlah niat yang baik dengan perbuatan yang setimpal”

Thx, 16-1-2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Afiseaza emoticoanele Locco.Ro