Ini adalah tulisan sederhana yang lahir spontan, akibat dari guncangan hati yang tidak stabil, ditambah arus deras kehidupan yang didominasi rintangan maupun kesulitan. Mungkin hanya hujan di ketinggian lantai delapan yang masih menemani, ditambah masalah yang mampu mengarahkan manusia kearah kesesatan.
Ada sedikit yang perlu saya renungi kali ini, ibadah. Jujur, beberapa hari kemarin saya sudah merasa, ada yang semakin berkurang dari diri manusia yang penuh kekurangan ini, ibadah, mungkin jawabannya adalah ibadah. Mungkin ibadah wajib masih terlaksana dengan lancar, dengan didalamnya masih ada lubang maupun kekurangan, tetapi, yang jadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana kualitas ibadah tersebut ???.
Mari lihat dari segi sholat 5 waktu (Alhamdulillah saya seorang muslim), shalat terberat adalah shalat shubuh karena datang pada saat semua insan manusia sedang tertidur lelap dan beristirahat akan rasa capai fisik menjalani kehidupan. Versi saya, shalat shubuh adalah shalat yang paling sering ditinggalkan oleh orang islam yang mempunyai kadar iman yang hanya sebesar biji jagung, dan saya termasuk didalamnya. Shalat paling berat ke dua menurut saya adalah shalat isya, karena waktu isya adalah saat orang selesai melakukan pekerjaan dan sedang dalam posisi bersantai, sudah pasti, iman yang hanya sebesar biji jagung akan terhempas nafsu sebesar samudra sehingga shalat lah yang dikorbankan. Untuk shalat yang lain, meski tidak seberat 2 diatas, tetapi masih saya lakukan hanya pelaksanaannya sering terlambat dengan atau tanpa hujjah.
Selain masalah ibadah pribadi, ada hal lain yang perlu saya sorot dalam kehidupan kehidupan, yaitu kurangnya rasa bersyukur. Terkadang saya melihat, seseorang yang mempunyai kedudukan standar, mungkin level karyawan biasa, tetapi masih mengeluh akan kurangnya gaji maupun pemasukan bulanan. Di balik itu, saya pribadi melihat, masih banyak manusia selain dirinya yang memiliki kesulitan yang sama, dengan beban yang mungkin bisa 2 atau lebih berat dari orang tersebut. Padahal, kaya atau materi memang tidak akan memberikan kepuasan kecuali bersyukur atas rezeki yang didapat, ditambah menyisihkan kelebihan rezeki dan berbagi dengan orang lain.
Sudah bisa dilihat, dari kehidupan ini masih terlihat manusia yang kurang bersyukur, kurang meningkatkan kualitas ibadah, yang penyebabnya berasal dari level keimanan yang masih kurang dan perlu diperbaiki. Semoga dari tulisan ini saya bisa menjadi lebih baik dan kembali ke jalan yang benar. Tulisan ini bukan untuk mengajak kepada kebaikan, tetapi tulisan ini hanya sekedar dijadikan introspeksi diri akibat semakin menurunnya kualitas ibadah. Jadi, apakah anda sama dengan saya ???
marifnst, 20130425
Leave a Reply