Sepenggal Kisah Ciremai 3078 MDPL Via Apuy (12-14 Oktober 2013)

Sejarah memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, dimana masa lalu bisa dijadikan batu lompatan untuk mendapatkan kehidupan ke depan yang lebih baik, dan dijadikan pengalaman agar kesalahan yang lalu tidak terulang kembali. Rasanya tepat sekitar pertengahan tahun 2006 saya mendapatkan kisah heroik seorang senior, yang kala itu berhasil mencapai puncak ciremai atau puncak gunung tertinggi di jawa barat. Yang saya pikirkan kala itu hanyalah bermimpi, bertanya kepada diri sendiri kapan mengikuti jejak senior tersebut, hingga munculnya rasa keinginan yang kala itu mungkin hanya sebatas angan-angan tanpa usaha semata.

Memori lama itulah yang membuat perjalanan ini membuat kesan berbeda, ketika di depan mata terlihat kubangan kawah belerang dengan injakkan kaki pertama kali disana, di puncak ciremai. Ada sedikit rasa haru yang muncul dalam hati, bagaimana tidak, dahulu hanya bisa mendengar keindahan alam ciremai, sekarang saya pun ikut menjadi saksi atas keindahan alamnya tersebut. Dulu mungkin hanya mimpi dan angan-angan, kemudian menjadi kenyataan setelah berlalunya waktu beberapa tahun kemudian.

Tulisan ini tidak bercerita tentang keperkasaan jalurnya, hingga banyak pos atau pengalaman ajaib selama perjalanan. Cukuplah disini dituliskan bagaimana seorang manusia yang dulu hanya bisa berangan-angan, kemudian pada akhirnya mampu mengubah menjadi kenyataan. Kalau ditanya, apakah kunci nya ? sederhana saja dan semua orang pasti tahu, cukup mencoba dan berusaha. Dahulu kala terbiasa menjadi seorang peragu, kemudian memaksa diri keluar dari zona aman & mencoba mencoba hal-hal yang dianggap sulit dan tidak mungkin saya lakukan, ternyata pada akhirnya saya pun mampu seperti orang lain yang sudah lebih dahulu menjadi hebat.

* * *

Senang bukan kepalang rasanya, sebuah rencana hidup yang mungkin kecil bagi orang lain, tapi memiliki arti mendalam bagi saya. Dulu yang hanya menjadi cita-cita, menjadi realita Indah pada akhirnya. Satu poin penting yang paling bisa saya petik dari perjalanan kali ini adalah jangan pernah menyia-nyiakan waktu kita, ketika ada kesempatan, maka tidak ada salahnya untuk mencoba, karena prediksi dan hasil kegiatan bisa berbeda dengan keraguan pada hati kita.

“tidak ada salahnya mencoba, baru kemudian lihat hasilnya”

Marifnst, 2013-10-16

Tambahan, untuk informasi :

Jalur naik & turun : via apuy majalengka

Transportasi :

Jakarta – cileunyi : primajasa jurusan lebak bulus – garut, turun di cileunyi (30.000)
Cileunyi – terminal maja : elf arah cikijing, turun di terminal maja (25.000)
Terminal maja – basecamp apuy : mobil bak (10.000)
Nb : untuk pulang tinggal kebalikan dari transportasi diatas.

Pos :